Tuesday, December 31, 2013

PENDIDIK SENI BUDAYA DALAM MENYIKAPI PROGRESIVITAS KEBUDAYAAN GLOBAL


OPINI
Abah Nandi Wirawiri
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar telah membawa dampak perubahan hampir di semua aspek kehidupan manusia. Kondisi ini menghantarkan pada kesadaran berbagai lapisan masyarakat dalam usaha-usaha untuk memacu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimensi persoalan sumber daya manusia pada dasa warsa terakhir ini muncul sebagai salah satu isue yang telah mewarnai problematika pembangunan dan pengembangan pendidikan nasional kita. Seolah-olah mempertanyakan kembali tujuan pendidikan yang dinilai kurang berorientasi pada realita progresivitas kebudayaan dunia (global culture).

Salah satu prinsip dasar dalam mengembangkan mutu pendidikan dasar dan menengah (merujuk pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) adalah tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kalau kita serius memahami prinsip dasar ini sangat memberi peluang kepada setiap pendidik/guru –termasuk para pendidik seni budaya– dan sekolah untuk menyusun dan menjabarkan sendiri kurikulum secara luas, serta berbagai metode dan strategi dalam rangka mengimplementasikan prinsip dasar tersebut. Dalam perkembangan situasi jaman pada saat ini sudah selayaknya para pendidik seni budaya senantiasa aktif dan cermat mengembangkan model/metode pembelajaran yang merupakan sebuah tantangan tersendiri apabila disikapi dengan cara pandang holistik dan komperhensif.

Sikap yang paling “sederhana” setidak-tidaknya para pendidik seni budaya dituntut memiliki keinginan dalam merespon perkembangan global culture dimana domain pendidikan seni budaya lebih menitik beratkan pada tumbuh kembangnya sikap kritis terhadap setiap fenomena budaya yang muncul. Lebih jauh tentunya kita menginginkan peserta didik memiliki kemampuan dalam memanfaatkan pengetahuannya, pengalamannya, dan bakatnya secara kreatif melalui berbagai kegiatan/keterampilan seni budaya untuk melestarikan dan menjungjung tinggi nilai-nilai budaya bangsa yang semakin nampak tergerus oleh realita perkembangan zaman.

Menumbuhkan sikap kritis di pusaran arus globalisasi

Dunia yang kita pijak saat ini bukan lagi sebuah domain “budaya manusia” maha luas yang terdapat dalam lingkaran bumi, tetapi dunia saat ini sudah menjadi sebuah wilayah amat sempit, wilayah yang berada dalam genggaman teknologi. Perkembangan kebudayaan dunia yang sangat cepat telah mampu mempengaruhi kemampuan sebagian besar manusia (masyarakat) dalam berinteraksi dengan beragam produk ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk kemudian menginkoroporasikannya ke dalam budayanya sendiri. Hadirnya perangkat-perangkat (instrumen) berteknologi canggih (high technology) untuk mempermudah akselerasi komunikasi dan mengakses segala jenis informasi sedunia, merupakan salah satu contoh terjadinya perkembangan kebudayaan manusia di bidang informasi-komunikasi global. Fungsi dari perangkat teknologi yang terkait secara langsung dengan kemajuan sistem dan pengembangan informasi dan komunikasi tersebut, menjadi tolok ukur kebangkitan media-media massa (elektronik dan non elektronik) dalam menjelajahi dunia.

Perkembangan media global di tengah-tengah kehidupan umat manusia dewasa ini telah mengarahkan pada berbagai pilihan untuk mendapatkan kepuasan, pengalaman imajinatif, dan eksistensi ekspresitas. Kita menyadari bahwa sebagian besar motivasi media global sesungguhnya tertuju pada pembentukan masyarakat dunia yang terlegitimasi oleh nilai-nilai materialistis, hedonistis, scientis. Selain itu media global mampu mengubah atau memperkuat selera masyarakat internasional yang lebih mengedepankan pemenuhan situasi budaya massa (mass culture) seperti hiburan, propaganda, komersial, politik, dan sebagainya.

Menumbuhkan sikap kritis terhadap perkembangan kebudayaan dunia salah satunya adalah kita benar-benar terlibat dan menarik manfaat dari banjir informasi. Memilih dan menyeleksi berbagai pengetahuan kemudian memberi makna pada sesuatu yang sedang terjadi, dan mengambil manfaat dari berbagai pencerapan pengetahuan tersebut, secara tidak langsung akan menggiring kita menjadi pribadi-pribadi yang kritis tanggap terhadap berbagai fenomena budaya di sekitar kita.

Dalam perspektif perkembangan dunia tersebut -dengan segala produk-produk globalisasinya tentunya-, sikap kritis kita sebagai pendidik seni budaya dirahkan dalam memacu peningkatan pemahaman dan wawasan yang lebih prospektif. Pertama, bagaimana kita mampu melihat peluang dalam usaha mengembangkan model/metode pembelajaran seni dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang isue-isue yang menarik seputar seni budaya dan perkembangan teknologi kekaryaan seni; Kedua, tidak memandang lagi bahwa seni budaya sebagai pengetahuan “kaku/beku/baku” yang tidak bisa dikorelasikan dengan ilmu pengetahuan lain; Ketiga, memulai menempatkan seni budaya sebagai raw material untuk pendidikan kebangsaan, pendidikan mental/self confidence, character building, humanisme, bahkan pendidikan entrepreneur.

Merubah stigma

Keprihatinan saya –meskipun bukan merupakan gejala umum– sering muncul tatkala melihat eksisitensi pendidikan seni budaya di sebagian sekolah-sekolah dasar dan menengah diibaratkan bagaikan “anak tiri” yang kurang mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak penyelenggara pendidikan. Kesan “mendompleng” dan hanya sebagai bagian alakadarnya dari beragam mata pelajaran di sekolah merupakan hal yang sudah lumrah diperlihatkan. Apalagi tidak sedikit adanya guru-guru non pendidikan seni diberi tugas sebagai pengajar seni budaya yang lantas menjadikan problem tersendiri dalam usaha-usaha merepresentasikan pendidikan seni budaya yang sejatinya.

Setidak-tidaknya apa yang saya amati tersebut melandasi sebuah pemikiran tentang bagaimana selama ini para penyelenggara pendidikan dasar dan menengah, mungkin juga para pendidik seni budaya, masih memahami bahwa mata pelajaran seni budaya terkolekifkan sebagai mata pelajaran tambahan yang tidak bisa disejajarkan dengan mata pelajaran-mata pelajaaran lainnya, sehingga kapasitas dan frekuensinya masih amat sedikit. Kedudukan seni budaya masih sulit ditempatkan sebagai bahan dasar (raw material) pemberdayaan intelktual dan potensi kreatifitas peserta didik. Ungkapan yang kerap terdengar, pendikan seni budaya hanya sebatas wadah untuk menampung bakat-bakat peserta didik yang terpendam. Padahal harapan akan model pendidikan yang bersifat kooperatif terhadap segala kemampuan peserta didik menuju proses berfikir yang “bebas”, kreatif, dan inovatif sudah tegas-tegas menjadi misi dan visi pendidikan nasional kita.

Berani merubah/meluruskan stigma minor, itulah kuncinya. Bagi para pendidik seni budaya tentunya hal ini tidak mudah tanpa membekali diri dengan pemahaman tentang wawasan seni budaya yang bersifat universal. Pendidikan seni budaya harus dipahami sebagai nilai-nilai dasar ilmu pengetahuan melalui presentasi keterampilan yang bersifat teknis-praksis, teoritis, psikologis, yang benar-benar memerlukan tindakan dan keberanian kreatif (creative courage). Dari sisi yang lain, peningkatan kualitas model dialogis dan edukasi secara cerdas akan mampu menerangkan/memberi pengertian yang tepat. Perlu dipahami kita bersama bahwa kebanyakan model proses edukasi seni budaya yang selama ini berlangsung di sekolah-sekolah dasar dan menengah masih bergerak sebatas edukasi kepelatihan yang teramat kaku dan baku. Model seperti ini sudah dianggap tidak sesuai lagi dengan konsep edukasi behavioral yang lebih menekankan kaidah fleksibelitas, responsif, aktif dan kreatif. Sehingga sudah selayaknya dalam kondisi saat ini para pendidik seni budaya dituntut harus sudah memulai mereinterpretasi, meredefinisi paradigma pengajaran, sekaligus mengkoreksi atau merubah model-model pembelajaran seni budaya yang lebih mengedepan.

Progresif dalam memperbaharui wawasan keterampilan

Suatu ketika saya bertemu dengan seorang teman yang berprofesi sebagai pendidik/guru kesenian di sebuah Sekolah Dasar. Dalam pertemuan tersebut tejadi perbincangan yang bagi saya amat menarik. Ia mengatakan kepada saya bahwa dalam mengajar, kadang-kadang ia merasa amat bosan. Selain itu ia merasa amat kesulitan dalam menentukan pilihan setiap kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan peningkatan prestasi seni anak didik, semisal pentas seni pada ajang perlombaan dan lain-lain.

Sebagai seorang pendidik kesenian di bidang seni musik, ia berpandangan bahwa keterbatasan sarana alat atau media yang tersedia di sekolah tempat ia bertugas merupakan factor penyebabnya. Tanpa adanya media bantu atau alat yang memadai akan sulit mengaplikasikan keterampilan yang akan diajarkan pada anak-anak didiknya. Sehingga sebagai alternatif, setiap memberi pelajaran praktek hanya di isi dengan latihan menyanyi saja. Kemudian saya bertanya tentang apa yang dimaksud dengan keterbatasan sarana atau alat yang dibutuhkan tersebut, sehingga menyebabkan ia kurang maksimal dalam memberi materi pelajaran praktek. Saya mendapatkan jawaban yang menurut saya tidak sesederhana pertanyaannya. Dalam pemikirannya, pengajaran keterampilan seni musik tidak bisa lepas dari kewajiban menggunakan media bantu berstandar. Menurutnya, kalau belajar tentang musik setidak-tidaknya anak didik dikenalkan untuk belajar praktek memainkan/menggunakan alat musik semisal suling diatonic, drum set, guitar, seperangkat gamelan, dan lain-lain.

Apa yang dikemukakan teman saya tersebut memang ada benarnya. Namun dari persoalan ini saya melihat ada sebuah masalah krusial yang patut kita pikirkan bersama terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai pendidik seni budaya. Kemudian kepada teman saya tersebut saya mencoba memberi pengertian agar ia mencoba lebih lebar dalam mengepakan sayap pemahamannya. Bukankah musik itu bersifat universal dan memiliki cakupan yang amat luas?. Sebaiknya memberi pelajaran keterampilan musik adalah secara substantif bagaimana kita mampu mengenalkan anak didik tentang penerapan unsur-unsur musikal. Instrumen atau alat hanyalah sebatas media bantu. Wujud penerapannya tidak terbatas pada media pokok berstandar. Alhasil berbagai alat apa saja bisa digunakan sebagai media bantu alternatif, dan hal demikian justru akan memacu daya kreativitas peserta didik.
Faktor keengganan/kebekuan dalam memperbaharui wawasan keterampilan bagi sebagian para pendidik seni budaya masih merupakan kendala personal yang masih sering mengemuka. Disadari atau tidak, kemapanan dalam menguasai wawasan keterampilan yang bersifat praktis, dialogis, maupun psikologis, merupakan tolak ukur pengejawantahan profesionalisme yang siap melihat jaman. Artinya seorang pendidik seni harus siap dan mampu melihat lebih jauh ke depan akan prospek keahlian/keterampilan yang diajarkan kepada peserta didik. Sehingga dalam mengajarkan keahlian tidak bersifat stagnan/pasif berkutat pada pemahaman keterampilan praksis “pada umumnya” semata.

Tiga unsur penting yang menurut saya perlu dimiliki oleh para pendidik seni budaya sebagai modal dasar dalam proses pengajaran keterampilan yang mengedepan adalah: pertama, memiliki sense of visual art yaitu siap tanggap/merasakan/peka terhadap berbagai munculnya berbagai gejala visual/citra estetik. Kedua, memiliki sense of auditorial art yaitu siap tanggap terhadap munculnya berbagai gejala audio meliput segala jenis dinamika suara/bunyi, pitch/pola titi nada, ritme/irama, dan lain-lain yang terkait. Ketiga, memiliki sense of kinesthetic yaitu siap tanggap terhadap munculnya berbagai jenis gerak material, aktivitas ragawi/tubuh, emosi, koordinasi, dan sebagainya.

Kepemilikan modalitas ketiga unsur sensibility tersebut di atas memberi peluang yang tidak terbatas bagi tindak laku pendidik seni budaya untuk mengembangkan dan menemukan ide-ide kreatif pengajaran keterampilan seni yang lebih prospektif dan bernilai. Bukankah kita sepakat bahwa tantangan masa depan dengan perkembangan masyarakat dan dunia yang semakin kompleks berimbas pada kebutuhan akan sebuah proses pembelajaran keterampilan yang kreatif, relevan, dan kompleks pula. Seorang pendidik seni budaya yang kreatif adalah seorang eksplorator, lebih mencari esensialitas daripada rutinitas, tidak linier dan lateral dalam proses berpikir melihat sebuah kebenaran, dan yang terpenting selalu progresif dalam memperbaharui wawasan keterampilan.

SEMOGA BERMANFAAT.
Sukoharjo, di akhir tahun 2013.
Salam budaya.

Monday, December 30, 2013

Video Pembelajaran Seni Budaya Kurikulum 2013 P. Saintifik



Salam Budaya, 

Buat yang masih bingung, bagaimana sih bentuk dan contoh pembelajaran kurikulum 2013 khususnya pada mata pelajaran seni budaya, berikut ini saya postingkan video yang dibuat oleh Kemendikbud.
Dalam video ini di jelaskan dan dipraktikkan cara pembelajaran pada kurikulum 2013 mulai dari tahap awal/kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan sampai pada kegiatan penutupnya.



Terimakasih, Semoga bermanfaat.

Saturday, December 28, 2013

MODEL RPP KURIKULUM 2013 PRAKARYA TERBARU


Salam Budaya,

Berikut ini saya berikan oleh-oleh dari workshop model RPP Kurikulum 2013 mata pelajaran Prakarya terbaru yang jelas, detail, dan lengkap. Tidak seperti yang kebanyakan diuplod oleh orang-orang, yang isinya sama semua dan tidak lengkap.

Pada model RPP yang saya uplod ini, dijabarkan secara detail dan jelas mengenai model RPP yang benar pada Kurikulum 2013 dan disertai bentuk penilaian, lembar penilaian, rubrik, dll, sehingga model RPP ini bisa dijadikan pedoman yang benar untuk menyusun RPP selanjutnya.

Silahkan didownload dengan mengklik file di bawah ini.


Semoga Bermanfaat.

MODEL RPP KURIKULUM 2013 SENI BUDAYA TERBARU


Salam Budaya,

Berikut ini saya berikan oleh-oleh dari workshop model RPP Kurikulum 2013 mata pelajaran Seni Budaya terbaru yang jelas, detail, dan lengkap. Tidak seperti yang kebanyakan diuplod oleh orang-orang, yang isinya sama semua dan tidak lengkap.

Pada model RPP yang saya uplod ini, dijabarkan secara detail dan jelas mengenai model RPP yang benar pada Kurikulum 2013 dan disertai bentuk penilaian, lembar penilaian, rubrik, dll, sehingga model RPP ini bisa dijadikan pedoman yang benar untuk menyusun RPP selanjutnya.

Silahkan didownload dengan mengklik file di bawah ini.


Semoga Bermanfaat.

Monday, December 23, 2013

GAMBAR DEKORATIF MOTIF HIAS



Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif adalah berupa gambar hiasan yang dalam perwujudannya tampak rata, tidak ada kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan.





SENI KARAWITAN : DEFINISI, LARAS DAN PERANGKAT GAMELAN

Karawitan berasal dari bahasa jawa rawit berarti rumit, berbelit – belit, tetapi rawit juga berarti halus, indah-indah. Sedangkan kata ngrawitberarti suatu karya seni yang memiliki sifat-sifat yang halus, rumit, dan indah






PENGERTIAN AKORD DAN MACAM-MACAM AKORD


Akord mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone.


BELAJAR MENJADI DIRIGEN / CONDUCTOR



Istilah Dirigen (Belanda : dirigent; Inggris ;conductor) diartikan sebagai pemimpin dan pelatih (dalam hal ini, yang dimaksud adalah memimpin dan melatih sekelompok pemain musik atau paduan suara untuk memainkan karya musik). Jadi dirigen atau konduktor adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik/koor melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.




Sunday, November 24, 2013

Mengenal Tinta Sablon Kaos

Tinta bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah plastisol.



Kain Screen Sablon dan Kegunaannya


Screen berfungsi sebagai perantara tinta sablon ke media sablon. Screen sablon terdiri dari rangka (bingkai) dan kain kassa (kain screen). Rangka atau bingkai yang umum atau yang biasa dipakai oleh tukang sablon terbuat  dari kayu, sebaiknya rangka/bingkai terbuat dari bahan yang stabil, tidak mudah susut, kuat ringan, dan tahan terhadap zat kimia. Aluminium sangat baik digunakan untuk screen ukuran besar yang biasa dipakai untuk produksi masal seperti sablon spanduk. Untuk bingkai kayu kita gunakan kayu yang benar-benar kering sehingga tidak mudah susut, kuat dan ringan. Salah satu kayu yang baik diguanakan adalah kayu jati. Kayu ini kuat, tahan terhadap zat kimia.


Peralatan Sablon Kaos (Cetak Saring)

Ini adalah beberapa peralatan yang kita butuhkan untuk sablon kaos/cetak saring :

1. Screen Sablon
Alat ini berfungsi sebagai perantara tinta sablon ke media sablon. Screen sablon terdiri dari rangka (midangan) dan kain kassa (kain screen). Rangka biasa dibuat dari kayu atau alumunium. Screen memiliki berbagai macam ukuran, ada yang berukuran 15 cmx 25 cm atao 30cm x 40cm sampai ukuran 8 meter yang biasa dipakai untuk membuat spanduk. Demikian juga kain kassa memiliki pori-pori yang berbeda-beda, misalnya T48 atau T61 biasa dipakai buat nyablon kaos atau spanduk, yang lain T160, T180, T200 biasa dipakai untuk nyablon stiker atau plastik.


Cara Memasukkan File EPS ke dalam CorelDraw


Encapsulated PostScript (.eps).

Jika kita sering bermain dengan gambar vector tentu kita tidak asing lagi dengan file yang berformat eps, ai, dan cdr. Bagi rekan-rekan yang jagoan design dan sering memakai Adobe Illustrator tentu sangat faham betul tentang file eps.


Sunday, November 17, 2013

Musik Tradisional Jawa


Indonesia negeri yang kaya dengan berbagai macam kebudayaan yang harus kita banggakan, karena suatu kebudayaan merupakan identitas pengekspresian dari suatu bangsa. Negara Indonesia terdiri dari berbagai beribu-ribu pulau dari Sabang sampai Merauke, dan setiap daerah memiliki beragam budaya sendiri yang merupakan identitas jati diri kehidupan mereka. Kesenian merupakan pengantar untuk mengenalkan kebudayaan kepada masyarakat luar, khususnya untuk wisatawan asing. Setiap daerah atau setiap provinsi memiliki alat musik tradisional. Terutama Jawa yang memiliki banyak ragam music, seperti musik tradisional Jawa.


Sejarah dan Jenis Gamelan di Indonesia



Negara kita terkenal dengan karya dalam berbagai hal. Mulai ari seni rupa, seni tari, seni musuik, seni peran dan amsih banyak yang lainnya. Salah satu unsur yang ada di seni musik Nusantara itu adalah gamelan




Lagu Daerah Indonesia


Lagu daerah yang ada di Indonesia jenisnya sangat beragam. Ada lagu anak-anak, lagu pop Indonesia, lagu barat, lagu Melayu, lagu Keroncong, lagu dangdut, lagu seriosa, dan ada lagu daerah. Lagu daerah ini adalah lagu yang mewakili daerah masing-masing yang ada di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan lagu-lagu daerah karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai pulau dengan suku dan adat istiadat yang berbeda-beda satu antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu daerah sehingga Indonesia menjadi kaya dengan lagu daerahnya. Apa dan bagaimana lagu daerah Indonesia itu?

Pengertian Lagu daerah Indonesia


Lagu daerah Indonesia adalah lagu yang berasal dari suatu daerah tertentu yang ada di Indonesia. Biasanya, lagu daerah ini bersifat kedaerahan dan memiliki lirik yang sesuai dengan bahasa daerahnya. Misalnya, lagu "Manuk Dadali" dari daerah Jawa Barat, lagu "Suwe Ora Jamu" yang berasal dari daerah Jawa Tengah, lagu "Gending Sriwijaya" yang berasal dari Sumatera Selatan, atau lagu "Inang" yang berasal dari daerah Batak.

Lagu daerah Indonesia ini biasanya hanya dinyanyikan khusus untuk daerah asalnya ketika ada acara-acara tertentu di daerah dan juga pencipta lagunya banyak yang tidak diketahui lagi siapa penciptanya.

Wednesday, October 16, 2013

SOAL REMIDI UTS GANJIL SENI BUDAYA KELAS 7 TAHUN 2013/2014

Sunday, October 13, 2013

Tutorial Membuat Tipografi Wajah dengan Photoshop


Sebelum memulai, berikut link download gambar dan brush yang akan kita gunakan pada tutorial kali ini :
¤ Foto wajah Megan Fox
¤ Brushes Scrambled Letters


STEP 1
Persiapkan gambar yang ingin dibuat tipografi wajah. Buka gambar tersebut di photoshop, dan secara otomatis, layer gambar tersebut menjadi layer 'background'. klik ganda pada layer 'background' untuk mengubahnya menjadi layer biasa, dan ubah nama layer tersebut menjadi 'face'.


Saturday, October 5, 2013

Dinamika Seni Pesisir Gresik


Naskah ini disampaikan dalam acara SARASEHAN FESTIVAL KESENIAN PESISIR UTARA (FKPU) 2012, Tanggal 9 Maret 2012 di Gresik :
Latar Belakang Gresik
Sejak zaman kerajaan Majapahit, keberadaan kota Gresik sudah disebut-sebut sebagai salah satu prototype kota tua. Peranannya sebagai kota dagang mulai berkembang sejak pertengahan abad ke-14, seirama dengan dinamika kota-kota dagang lainnya di Nusantara yang juga terkait dalam jaringan perdagangan dunia. Kawasan nusantara menjadi kawasan paling timur yang dijadikan titik simpul perdagangan internasional terutama dari bangsa-bangsa Eropa dan Asia Tengah. Dari Maluku, jalur perdagangan melintasi selat Flores, Laut Jawa, Selat Malaka, Teluk Benggala, Pantai Coromandel dan Malabar di India, Gujarat, Persia serta diteruskan sampai ke Eropa dengan melewati simpul-simpul perdagangan lainnya. Pada jalur inilah kota Gresik menjadi salah satu simpul perdagangan yang sangat penting. Tome Pires, musafir Portugis yang mengunjungi kota ini pada abad ke-16 menyaksikan bahwa transaksi perdagangan sudah ramai dilakukan. Kapal-kapal yang singgah berasal dari Gujarat, Siam dan Cina. Disamping itu juga kapal-kapal dari dan Banda yang tampak ramai. Kesaksian Tome Pires yang dikutip oleh H. De Graaff the Piqeaud, Kerajaan Islam di Jawa.




Friday, October 4, 2013

Contoh Kritik Seni





Kritik Seni

Karya Lukis Mulyo Gunarso

“Ironi Dalam Sarang”




Judul karya : Ironi dalam Sarang
Nama Seniman : Mulyo Gunarso
Bahan : Cat Akrilik dan pensil di atas Kanvas
Ukuran : 140 cm x 180 cm
Tahun Pembuatan : 2008
 
1. Deskripsi Karya

Karya lukis oleh Gunarso yang berjudul “Ironi dalam Sarang” masih divisualisasikan dengan metaforanya yang khas yaitu bulu-bulu meski tidak sebagai figure sentralnya. Material subjeknya merupakan gambar tentang semut-semut yang mengerumuni sarang burung dan diatasnya dilapisi lembaran koran, didalamnya terdapat berbagai macam makanan seperti, beras putih, yang diberi alas daun pisang di atasnya terdapat seekor semut, bungkusan kertas seolah dari koran bertuliskan ulah balada tradisi, potongan dari sayuran kol, satu butir telur dan juga makanan yang dibungkus plastik bening, disampingya juga terdapat nasi golong, seperti ingin menggambarkan makanan untuk kenduri. Selain itu di dalam sarang juga terdapat kerupuk dan jajanan tradisional yang juga dibungkus plastik bening, dan entah mengapa diantara sejumlah makanan yang berbau tradisional juga terdapat sebuah apel merah, minuman soda bermerek coca-cola yang tentunya bukan menggambarkan produk dalam negeri. Tumpahan coca-cola menjadi pusat krumunan semut yang datang dari segala penjuru.

Medium lukisan Gunarso adalah cat akrilik yang dikerjakan di atas kanvas berukuran 140 cm x 180 cm dengan kombinasi pensil pada backgroundnya membentuk garis vertikal. Teknik yang digunakan dominan ialah dry brush yaitu teknik sapuan kuas kering. Bentuk atau form dari karya Gunarso ialah realistik dengan gaya surealisme. Proses penciptaannya terlihat penuh persiapan dan cukup matang tercermin dari hasil karyanya yang rapi, rumit, dan tertata. Gunarso sepertinya asyik bermain-main dengan komposisi.bagaimana ia mencoba menyampaikan kegelisahanya dalam bentuk karya dua dimensi yang menyiratkan segala kegelisahan melalui torehan kuas di kanvas dengan pilihan warna- warna yang menjadi karakter dalam karya lukisnya.


2. Analisis

Makna atau isi karya seni selalu disampaikan dengan bahasa karya seni, melalui tanda atau simbol. Ungkapan rupa dan permainan simbol atau tanda tentu tidak datang begitu saja, ada api tentu ada asap. Begitu juga ketika kita menganalisis sebuah karya, perlu tahu bagaimana asap itu ada, dengan kata lain, bagaimana kejadian yang melatarbelakangi penciptaan karya. Pada dasarnya tahapan ini ialah menguraikan kualitas unsur pendukung ‘subject matter’ yang telah dihimpun dalam deskripsi.

Representasi vsual ditampilkan dengan bentuk realis yang terencana, tertata dan rapi, sesuai dengan konsep realis yang menyerupai bentuk asli suatu objek.Permainan garis pada background dengan kesan tegak, kuat berbanding terbalik dengan bulu-bulu yang entah disadarinya atau tidak. Penggunaan gelap terang warna juga telah bisa memvisualisasikan gambar sesuai nyata, tetapi Gunarso tidak memainkan tekstur disana. Kontras warna background dengan tumpahan coca-cola yang justru jadi pusat permasalahan justru tak begitu terlihat jelas agak mengabur, begitu juga dengan kerumunan semut-semut sedikit terlihat mengganggu, tetapi secara keseluruhan komposisi karya Gunarso terlihat mampu sejenak menghibur mata maupun pikiran kita untuk berfikir tentang permasalahan negri ini.


3. Intepretasi

Setiap karya seni pasti mengandung makna, membawa pesan yang ingin disampaikan dan kita membutuhkan intepretasi/ penafsiran untuk memaknainya yang didahului dengan mendeskripsikan. Dalam mendeskripsikan suatu karya seni, pendapat orang membaca karya seni boleh saja sama tetapi dalam menafsir akan berbeda karena diakibatkan oleh perbedaan sudut pandang atau paradigma.

Gunarso tak pernah lepas dari hubunganya terhadap kegelisahan sosial, yang selalu menjadi isu sosial bangsa ini. Dengan bulu-bulunya yang divisualkan dalam lukisan sebagai simbol subjektif, yaitu menyimbolkan sebuah kelembutan, kehalusan, ketenangan, kedamaian atau bahkan kelembutan, kehalusan tersebut bisa melenakan dan menghanyutkan, sebagai contoh kehidupan yang kita rasakan di alam ini. Inspirasi bulu-bulu tersebut didapatnya ketika dia sering melihat banyak bulu-bulu ayam berserakan.

Dalam karya ini, Gunarso mengibaratkan manusia seperti semut, yang selalu tidak puas dengan apa yang didapat, menggambarkan tentang seorang atau kelompok dalam posisi lebih (misalnya pejabat) yang terlena oleh iming-iming negara asing, sehingga mereka sampai mengorbankan bahkan menjual “kekayaan” negerinya kepada negara asing demi kepentingan pribadi maupun golonganya. Divisualkan dengan semut sebagai gambaran orang atau manusia (subjek pelaku) yang mana dia mengkerubuti tumpahan coca-cola sebagai idiom atau gambaran negeri asing. Gunarso ingin mengatakan tentang ironi semut yang mengkerubuti makanan, gula, sekarang mengkerubuti sesuatu yang asing baginya, meski cukup ganjal karena semut memang sudah biasa dengan mengekerubuti soft drink coca-cola yang rasanya manis. Mungkin Gunarso mengibaratkan semut tadi sebagai semut Indonesia yang sebelumnya belum mengenal soft drink, sedangkan sarang burung sebagai gambaran rumah tempat kita tinggal (negeri ini), yang ironisnya lagi dalam sarang terdapat makanan gambaran sebuah tradisi yang bercampur dengan produk asing yang nyatanya lebih diminati.

Dalam berkarya gunarso mampu mengemas karyanya hingga memiliki karakter tersendiri yang mencerminkan bagian dari kegelisahan, latar belakang serta konflik yang disadurkan kepada audiens, bagaimana dia mampu menarik dan memancing audiens untuk berinteraksi secara langsung dan mencoba mengajak berfikir tentang apa yang dirasakan olehnya tentang issu yang terjadi di dalam negerinya, kegelisahan tentang segala sesuatu yang lambat laun berubah.

Perkembangan zaman yang begitu cepat, menuntut kita untuk beradaptasi dan menempatkan diri untuk berada di tengahnya , namun itu semua secara tidak kita sadari baik itu karakter sosial masyarakat, gaya hidup dan lain sebagainya dari barat tentunya, masuk tanpa filter di tengah-tengah kita, seperti contoh, pembangunan gedung dan Mall oleh orang asing di negeri kita ini begitu juga dengan minimarket, café yang berbasis franshise dari luar negri sebenarnya merupakan gerbang pintu masuk untuk menjadikan rakyat Indonesia semakin konsumtif dan meninggalkan budayanya sendiri. Hal tersebut berdampak pada nasib kehidupan makhluk di sekeliling kita atau lingkungan di sekitar kita. Gunarso seolah ingin memberi penyadaran kepada kita, untuk memulai menyelamatkan dan melestarikannya, siapa lagi kalau tidak dimulai dari kita?


4. Penilaian

Penilaian sebuah karya seni bukan berbicara mengenai baik atau buruk, salah atau benar melainkan mengenai pemaknaan tersebut meyakinkan atau tidak. Karya seni dapat dinilai dengan berbagai kriteria dan aspek, Barret, menyederhanakan penilaian karya seni ke dalam 4 kategori yaitu realisme, ekspresionisme, formalism, dan instrumentalisme. Untuk karya Gunarso kali ini, penilaian yang akan digunakan ialah paham ekspresionisme, yang besifat subyektif, penialaian keindahan suatu karya seni tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga menyangkut isi dan makna.

Karya seni tidak lahir dari begitu saja, selalu berkaitan, berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah dirasakan sebagai sumber inspirasi potensial , yang dimaknai sebagai pengalaman estetik. Hasil karya sebagai representasi dari emosi-emosi modern seperti karya Gunarso, yang ingin merepresentasikan kemelut yang terjadi dalam perkembangan negeri ini, termasuk keresahannya mengenai hal tersebut.

Coca-cola tidak selamanya manis, dan yang manis tak selamanya dirasakan manis oleh orang yang berbeda. Semut yang pada dasarnya menyukai sesuatu yang bersifat manis sehingga menjadi hal yang sangat wajar apabila semut-semut itu lebih suka mengerumuni tumpahan coca-cola dibandingkan makanan lain yang berada dalam sarang tersebut walaupun masih ada satu dua semut yang mengerumuni beras dan bungkusan kerupuk.Seperti halnya manusia yang oleh Gunarso dalam karya ini digambarkan seperti semut lebih menyukai hal-hal yang yang menyenangkan dan menguntungkan untuk mereka tanpa mempedulikan dampak negatifnya meskipun itu asing bagi mereka. Akan tetapi tidak semua orang ingin merasakan hal yang sama karena masih ada orang-orang yang tetap mempertahankan sesuatu yang sejak dulu sudah menjadi miliknya.

Dalam pembuatan karya-karyanya Gunarso seolah tidak ingin meninggalkan bulu-bulu yang menjadi metafornya meskipun dia telah bereksperiman dengan berbagai media dan tema yang berbeda ,seperti yang dilakukan oleh para seniman-seniman ekspresionis yang menciptakan bentuk-bentuk baru tanpa meninggalkan keunikan dan individualitas mereka. Gunarso melukiskan tumpahan coca-cola sebagai pusat kerumunan semut untuk menghadirkan penekanan emosional. Penempatan coca-cola diantara makanan-makanan dalam negeri juga dibuat untuk membangkitkan emosi yang melihatnya.Kelebihan dari karya Gunarso adalah bahwa karyanya ini memiliki komposisi warna dan penempatan objek yang enak dipandang mata, dengan warna-warna yang ditampilkannya sangat serasi dengan ide lukisan yang ia angkat.

Tetapi salah satu yang menjadi kekurangan karyanya adalah adanya bulu dalam lukisannya sepertinya sedikit menganggu, alangkah lebih baik jika Gunarso menghilangkan salah satu idiom yang terdapat dalam lukisannya, apakah itu semut-semutnya atau bulu-bulunya. Hal itu dikarenakan dengan keberadaan semut-semut sedikit menghilangkan/menutupi bulu-bulu dalam lukisannya yang menjadi ciri khas dalam setiap lukisan yang ia ciptakan.

DAFTAR PUSTAKA


Bangun C. Sem, 2001, Kritik Seni Rupa, Penerbit ITB, Bandung

Kadir, Abdul, 1975, Pengantar Estetika, Sekolah Tinggi Seni Rupa ’’ASRI‘’, Yogyakarta

Marianto M. Dwi, 2002, Seni Kritik Seni, Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta, Yogyakarta

Sudarmaji,1979, Dasar kritik Seni Rupa, Dinas Museum dan Sejarah, Jakarta, Yogyakarta.

BACA JUGA : PENGERTIAN, JENIS, DAN BENTUK KRITIK SENI

Tuesday, October 1, 2013

APRESIASI SENI

Pengertian apresiasi

Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris apreciation, yang berasal dari kata kerja to Apreciate, yang menurut kamus Oxford  berarti to judge value of; understand or enjoy fully in the right way; dan menurut kamus webstern adalah to estimate the  quality of to estimate rightly tobe sensitevely aware of. Jadi secara umum me-apresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.




PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN SENI

1. Pengertian Kebudayaan dan Seni

1.1. Pengertian Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

PENGETAHUAN DASAR BUDAYA DAN SENI


I.        PENGETAHUAN DASAR BUDAYA DAN SENI

Sebelum mengenal seni lebih jauh, perlu memahami pengertian seni budaya dengan benar. Istilah atau nama mata pelajaran “Seni Budaya”, memang dapat membingungkan pemahaman kita karena seni itu sendiri merupakan bagian dari budaya seperti ilmu-ilmu atau mata pelajaran lainnya..

 Namun makna yang dimaksudkan pada istilah tersebut adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk seni sebagai salah satu hasil cipta, rasa dan karsa manusia atau yang dapat disebut dengan istilah “budaya”.


Cara Membuat Banner di Widget Blog

Banner Biasanya dipakai untuk pemasangan iklan yang berisikan Produk atas jasa dari Perusahaan tertentu. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat banner.
1. Login/Masuk ke blog
2. Klik Rancangan pilih Edit HTML di blogger anda, kemudian cari kode ]]></b:skin> dan Copy kode CSS di bawah Paste kode CSS  diatas kode  ]]></b:skin>



Wednesday, September 11, 2013

Cara Mengcopy Artikel Pada Web Atau Blog Yang Tidak Bisa Diklik




Pada saat anda berselancar di internet, mungkin anda pernah menjumpai sebuah artikel yang tidak bisa diklik kanan mouse, karena pemilik website tersebut memasang sebuah script dari java script agar isi posting tidak dapat di copy dengan klik kanan mouse, memang sungguh sangat menjengkelkan, karena terkesan website tersebut terlalu menjaga agar postingnya tidak dapat di copy, sementara posting tersebut mungkin dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas sekolah.

Tapi apapun yang mereka lakukan untuk memprotek posting mereka agar tidak dapat di copy, sebenarnya percuma dan sia-sia saja. Karena bagaimanapun juga tetap saja posting mereka dapat di copy dan disimpan di file pengunjung.

Ada beberapa cara untuk mengcopy website mereka antara lain :
Dengan menyimpan Website mereka ke file berbentuk HTML, caranya, pada browser klik menu file, Save Page As, maka website mereka dapat tersimpan beserta posting mereka di file komputer kita dan kita dapat membukannya secara off line.

Dengan cara menggunakan tombol Print Screen, kemudian di pastekan dengan menggunakan program adobe Photoshop atau Pain brush dan simpan dalam file berbentuk jpg/tif, kemudian dengan menggunakan fasiltas menu Recognize text using OCR, fungsinya untuk merubah gambar/foto menjadi teks.

Ini adalah cara yang paling mudah. Dengan cara mendisable atau menon aktifkan program java script, yang mencegah klik kanan dengan menggunakan sebuah addons mozilla firefox, nama program tersebut adalah RightToClick, silahkan Download Disini bila keluar pesan tidak dapat klik kanan, centrang kotak stop Klik kanan kemudian klik Ok, maka anda bisa menggunakan klik kanan mouse sepuasnya.

Tuesday, September 10, 2013

Cara Menambah Gadget di bawah Header

Selama ini mungkin kita hanya tahu bagaimana cara menambah Gadget di halaman bagian samping atau bagian bawah. Tapi bagaimana caranya kalau kita pingin menambah Gadget di bagian atas...?

Untuk mengetahuinya, silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Login ke blog anda
2. Klik Tata Letak
3. Klik Edit HTML
4. Beri tanda centang pada kotak kecil Expand Template Widget
5. Silahkan cari kode berikut ini di dalam template anda


<b:section class='header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>


6. Jika sudah ketemu, silahkan ganti semua kode tersebut dengan kode berikut ini


<b:section class='header' id='header' preferred='yes'>


7. Klik Simpan Template

8. Selesai

Lomba Goesmart Bandung Awan Pengetahuan 2013



Media dari hasil teknologi yang mulai menjamur di seluruh lapisan masyarakat sekarang ini adalah situs jejaring sosial. Banyak sekali yang bisa kita manfaat dari adanya jejaring sosial, kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik.  Jejaring sosial juga bisa kita gunakan sebagai media belajar, seperti salah satu upaya yang dikembangkan oleh situs www.goesmart.com yang bertujuan untuk memanfaatkan jejaring sosial sebagai alat pencerdasan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Salah satu program yang dibuat oleh
www.goesmart.com antara lain mengadakan lomba berhadiah. Lomba Goesmart kali ini bertajuk Bandung Awan Pengetahuan 2013 dengan kategori untuk semua guru, siswa, dan kalangan umum. Total hadiah 105 juta beserta sertifikat.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai lomba silahkan download di sini
Sumber : www.goesmart.com

Tuesday, September 3, 2013

MACAM-MACAM MUSIK TRADISIONAL DAERAH






MUSIK GAMBUS

*     Daerah         : Sumatera (Riau)
*     Ciri-ciri        : - Bertangga nada minor
             - Pemusik sekaligus penyanyi
             - Syair lagu bernuansa Islam
*      Instrumen   : - biola
                          - rebana        
                          - gambus
*     Fungsi          : Media dakwah dan hiburan

Monday, September 2, 2013

MACAM-MACAM JENIS UKURAN FOTO

Berapa sih panjang dan lebarnya ukuran foto 2x3 dalam cm?  3x4, 4x6, 2r, 3r, 4r, 5r, 6r, 10r, 11r, 12r, 16r, 22w, 24r, 30r,? ukuran terbesar? yang terkecil?  Ukuran postcard (kartu pos) yang sebenarnya  itu? Macam apa sebenarnya berbagai jenis-jenis  ukuran cetak foto yang ada di negara tercinta Indonesia ini ? Inilah jawabannya : daftar macam macam ukuran foto selengkapnya.



Ukuran 2x3
Lab foto tertentu
2,2  x   3,0 cm 
Ukuran 2x3
Ukuran foto KTP
2   x   2,7 cm 
Ukuran 3x4
Ukuran foto Ijazah
2,8   x   3,8 cm
Ukuran 4x6
Ukuran foto SKCK
3,8    x    5,6 cm
Ukuran 2R
2     x   3,5  inci
5,6  x  8,9 cm
Ukuran 3R
 3,5     x    5   inci
8,9  x  12,7 cm
Ukuran 4R
4      x    6   inci
10,2  x  15,2 cm
Ukuran 5R
5      x    7  inci
12,7   x   17,8 cm
Ukuran 6R 
6      x     8  inci 
15,2   x   20,3 cm
Ukuran 8R
8      x   10  inci
20,3   x   25,4 cm
Ukuran 8R Jbo
8     x    12  inci
20,3   x   30,5 cm
Ukuran 11R
11    x    14  inci
28     x   35 cm
Ukuran 12R 
12    x    15 inci
30     x   40 cm
Ukuran 12R Jbo
12    x    18 inci
30     x   45 cm
Ukuran 16R
16    x     20 inci
40    x    50 cm
Ukuran 20R
20    x    24 inci
50    x    60 cm
Ukuran 22R
20    x    29,5 inci
60    x    90 cm
Ukuran 24R
24    x    31,5 inci
60    x    90 cm
Ukuran 30R
30    x     40  inci
75    x  100 cm
Ukuran A4
8,268    x    11,693  inci
21    x  29,7 cm
Ukuran A3
11,693    x    16,535  inci
29,7  x   42 cm
Ukuran B5
6.929   x   9.843 inci
17.6  x  25 cm
Ukuran B4
9.843   x   13.898 inci
25   x   35,3 cm
Ukuran B3
13.898  x   19.685 inci
35,3  x   50 cm

  • Ukuran 2R = ukuran 6x9
  • Ukuran 3R = Ukuran kartu pos/postcard
  • Ukuran 8R = 10R (Bahasa sehari-hari)
  • Ukuran dompet = 7.5 x 5,6 cm
  • Jbo adalah Jumbo
Angka-angka  dalam satuan  cm adalah angka konversi dari inchi dan merupakan angka pembulatan.  Jadi yang lebih  tepat  adalah angka yang memakai satuan inchi. Silahkan di setting di program yang kita pakai.