Wednesday, August 14, 2013

GAMBAR ORNAMEN


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

PENGERTIAN ORNAMEN
  • Berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias.
  • Juga berarti “dekorasi” atau hiasan
  • Sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
setiap hiasan bergaya geometrik atau bergaya lain, ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan tangan (perabotan, pakaian dan sebagainya) termasuk arsitektur.

FUNGSI ORNAMEN
  • Ornamen menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan menambah nilai finansial dari benda atau produk tersebut.
  • Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan sebagainya. 
  • Sebagai ragam hias simbolis, dibuat selain mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial lainnya).
  • Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma adat maupun agama untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan. 
  • Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang kehidupan, motif burung phonik sebagai lambang keabadian, motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.

SIFAT ORNAMEN
  • Pasif
    Ornamen tersebut hanya berfungsi menghias, tidak ada kaitanya dengan hal lain seperti ikut mendukung konstruksi atau kekuatan suatu benda.
  • Aktif
    Selain untuk menghias suatu benda juga mendukung hal lain pada benda tersebut misalnya ikut menentukan kekuatanya (kaki kursi motif belalai gajah/motif kaki elang)

MOTIF PADA ORNAMEN
  • Motif merupakan bentuk dasar dalam penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif dalam ornamen meliputi:
    • Motif Geometris 
    • Motif tumbuh-tumbuhan 
    • Motif binatang 
    • Motif manusia 
    • Motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain. 
    • Motif Kreasi/ khayalan


Motif Geometris
  • Motif tertua.
  • Memanfaatkan unsur-unsur dalam ilmu ukur seperti:
    • garis-garis lengkung dan lurus, lingkaran, segitiga, segiempat, bentuk meander, swastika, dan bentuk pilin, patra mesir “L/T” dan lain-lain.
  • Ragam hias ini pada mulanya dibuat dengan guratan-guratan mengikuti bentuk benda yang dihias,
  • Dalam perkembangannya motif ini bisa diterapkan pada berbagai tempat dan berbagai teknik, (digambar, dipahat, dicetak).


BENTUK DASAR MOTIF GEOMETRIS


BENTUK DASAR

PROSES PEMBUATAN ORNAMEN MOTIF GEOMETRIS

ANEKA MOTIF GEOMETRIS



Penerapan Motif geometris
  • Banyak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik, desain plafon, kaca hias, desain teralis sebuah pagar atau jendela, wallpaper, dan lain-lain.
  • Motif yang dipakai dlam gambar ornamen mistar banyak dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti, lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya.
  • Dapat pula menggunakan motif lain, asalkan proses pembuatannya tetap menggunakan alat bantu yang telah disebutkan di atas.

Motif tumbuh-tumbuhan
  • Penggambaran motif dilakukan dengan cara natural maupun stilirisasi sesuai dengan keinginan senimannya
  • Jenis tumbuhan yang dijadikan obyek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan (alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu) tempat motif tersebut diciptakan.
  • Telah digubah sedemikian rupa sehingga jarang dapat dikenali dari jenis dan bentuk tumbuhan apa sebenarnya yang digubah/distilisasi, karena telah diubah dan jauh dari bentuk aslinya.


Motif tumbuh-tumbuhan




Motif binatang
  • Sebagian besar merupakan hasil gubahan/stilirisasi,
  • Jarang berupa binatang secara natural,
  • Tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis binatang yang digubah,
  • Dalam visualisasinya bentuk binatang hanya diambil pada bagian tertentu ( tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lain.
  • Jenis binatang yang dijadikan obyek gubahan antara lain, burung, singa, ular, kera, gajah dll.


Motif binatang di gua

Motif Naga pada Keramik Sung (China)

Kendi dengan dekorasi kambing gunung , awal millennium 4 SM; perioda Chalcolithic, Sialk III 7 type; Iran Tengah.


Batik Cirebon

Burung pipit pada batik



Motif manusia
  • Manusia sebagai salah satu obyek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur, baik secara terpisah seperti topeng, dan secara utuh seperti bentuk-bentuk dalam pewayangan.

Motif Benda-Benda Alami
  • Motif benda-benda alami seperti gunung, matahari, batu, air, awan dll,
  • Dalam penciptaannya biasanya digubah sedemikian rupa sehingga menjadi suatu motif dengan karakter tertentu sesuai dengan sifat benda yang diekspresikan dengan pertimbangan unsur dan asas estetika.
  • Misalnya motif bebatuan biasanya ditempatkan pada bagian bawah suatu benda atau bidang yang akan dihias dengan motif tersebut.

Motif Kreasi/ khayalan
  • Bentuk-bentuk ciptaan yang tidak terdapat pada alam nyata seperti motif makhluk ajaib, raksasa, dewa dan lain-lain.
  • Bentuk ragam hias khayali adalah merupakan hasil daya dan imajinasi manusia atas persepsinya,
  • Motif mengambil sumber ide diluar dunia nyata.
  • Contoh motif ini adalah : motif kala, motif ikan duyung, raksasa, dan motif makhluk-makhluk gaib lainnya.

POLA
  • Pola adalah suatu hasil susunan atau pengorganisasian dari motif tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu pula.
  • Contohnya: pola hias batik, pola hias majapahit, jepara, bali, mataram dan lain-lain.
  • Jadi : pola adalah penyebaran atau penyusunan dari motif-motif.

FUNGSI POLA 
  • Sebagai arahan dalam membuat suatu perwujudan bentuk artinya sebagai pegangan dalam pembuatan agar tidak menyimpang dari bentuk/motif yang dikehendaki, sehingga hasil karya sesuai dengan ide yang diungkapkan.

Pola biasanya terdiri dari
  • Motif pokok.
  • Motif pendukung/Figuran.
  • Isian /pelengkap.

POLA ORNAMEN
  • Simetris yaitu pola yang dibuat, antara bagian kanan dan kiri atau atas dan bawah adalah sama. (lihat contoh dibawah ini).
  • Asimetris yaitu pola yang dibuat antara bagian-bagiannya (kanan-kiri, atas-bawah) tidak sama. (lihat contoh)
  • Pengulangan yaitu pola yang dibuat dengan pengulangan motif-motif.
  • Bebas atau kreasi yaitu pola yang dibuat secara bebas dan bervariasi.

CORAK ORNAMEN
  • Ornamen Primitif
  • Ornamen klasik
  • Ornamen Tradisional
  • Ornamen modern
  • Ornamen Kontemporer

TEKNIK PERWUJUDAN/PENGGAMBARAN ORNAMEN
  • Realis atau naturalis
  • Stilirisasi atau gubahan
  • Kombinasi atau kreasi

Realis atau naturalis
  • Pembuatan motif ornamen yang berusaha mendekati atau mengikuti bentuk-bentuk secara alami tanpa melalui suatu gubahan, bentuk-bentuk alami yang dimaksud berupa bentuk binatang, tumbuhan, manusia dan benda-benda alam lainnya.

Stilirisasi atau gubahan 
  • Pembuatan motif ornamen dengan cara melakukan gubahan atau merubah bentuk tertentu, dengan tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dari bentuk yang digubah/distilirisasi, atau dengan menggayakan bentuk tertentu menjadi karya seni ornamen. Bentuk-bentuk yang dijadikan inspirasi adalah binatang, tumbuhan, manusia, dan benda alam lainnya.

Kombinasi atau kreasi 
  • Motif yang dibuat dengan mengkombinasikan beberapa bentuk atau motif, yang merupakan hasil kreasi dari senimannya. Motif yang tercipta dengan cara ini biasanya mewakili karakter atau identitas individu penciptanya (idealisme)


TEKNIK PENYELESAIAN (FINISHING)
  • Teknik hitam-putih
    Hanya memanfaatkan tinta atau pensil hitam, untuk menimbulkan kesan gelap-terang, penyinaran, kesan jarak, dan kesan volume.
    Teknik penyelesaian (finishing) teknik hitam putih:
    • Dilakukan dengan sistem
      • Arsiran (searah, bebas, dusel)
      • Pointilis yaitu penyelesaian dengan menggunakan titik-titik.
      • Sungging atau gradasi yaitu dengan menggunakan tinta china atau tinta bak, finishing ini dilakukan melalui tahapan-tahapan dari tipis ke tebal atau dari gelap ke terang sesuai dengan keinginan.
  • Teknik warna
    Yaitu jenis finishing yang mengunakan warna sebagai unsur pokok.
    • Finishing ini dilakukan dengan sistem:
      • Plakat yaitu menerapkan warna secara plakat(poster) sesuai dengan warna motif yang diinginkan.
      • Gradasi (warna tersusun) yaitu dengan menerapkan warna secara tersusun baik dari warna gelap kewarna terang atau sebaliknya. 
      • Gelap-terang yaitu menerapkan warna dari warna gelap ke warna terang dengan menebarkan warna (bukan tersusun).


Oleh : Dwi Retno SA., M.Sn

1 comment:

  1. Terimakasih pak. apakah saya bisa menanyakan hal lain ? saya mau belajar lebih banyak lagi.

    ReplyDelete